Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar kota Makassar? Pastilah yang ada hanyalah kerusuhan, kekacauan, dan huru-hara seperti yang sering diberitakan di media massa. Itulah imej yang ada pada beberapa orang saat ini. Namun kenyataanya kota Makassar tidak seseram yang dibayangin orang. Dan bila ditelusuri, di kota Makassar ini terdapat seorang Habib yang menjadi pengayom bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya.
Beliau adalah Habib Mahmud bin Umar Al-Hamid yang lahir dan dibesarkan di kota Makassar, Sulawesi Selatan 42 tahun yang lalu. Beliau merupakan figur yang tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Selatan khususnya kota Makassar. Bisa dibilang bahwa Habib Mahmud adalah perintis dan lokomotif acara haul dan Maulid di Bumi Karebosi Makassar serta dakwah dan mahabbah kepada Rasulullah SAW.Habib yang meraih gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (FE UMI) Makassar ini sekitar tahun 2001 memutuskan untuk fokus berdakwah dan mendirikan Majelis Taklim dan Dzikir Al-Mubarak. “Awalnya yang mengaji dua-tiga orang,” kenangnya.
Bertempat di kediamannya, Jalan Tinumbu 19 Panampu Kota Makassar, Habib Mahmud memberikan dakwahnya kepada masyarakat melalui Majelis Al-Mubarak yang dirintisnya. Majelis Al-Mubarak ini mempunyai jadwal majelis mingguan setiap Malam Jum’at jam 18.00 WITA yang acaranya berupa pembacaan Ratib Al-Haddad dan Maulid Ad-Diba’i disertai taushiyahnya. Namun dalam perkembangannya, sering juga dibacakan Maulid Simthud Durar dan Maulid Al-Burdah. “Dengan berbagai variasi itu masyarakat menjadi tidak bosan dan mulai tertarik,” ujarnya penuh semangat.
Alhamdulillah dari waktu ke waktu yang ikut majelis Taklim pun semakin banyak. Disamping itu kegiatan majelis Al-Mubarak pun semakin beragam. Tidak hanya taklim dan dzikir, tapi juga mulai menyantuni anak yatim. Setiap tahun juga diadakan Tabligh akbar dan haul akbar pada bulan Muharram, lalu Rabi’ul Awwal ada Maulid Akbar.
Bagi masyarakat kota Makassar dan sekitarnya, acara seperti haul, pembacaan Maulid, tabligh akbar, dan taushiyah masih belum dicintai sebagaimana muhibbin di Jawa. Bahkan tidak sedikit pula masyarakat yang tidak mengetahui apa itu Habib, apa itu ahlulbayt. Namun perlahan tapi pasti, berbagai kegiatan yang dilakukan Habib Mahmud yang dari waktu ke waktu mendapat simpati luar biasa. Ke depan dakwah mahabbah Rasulullah SAW ini insya Allah akan semakin mendapat tempat di Bumi Anging Mammiri tersebut. “Kita benar-benar memulai dari nol, jatuh bangun, dianggap bid’ah, dijauhi… Tapi karena landasannya ikhlas dan cinta kepada Rasulullah SAW sekarang semakin banyak jamaah yang ikut,” kata Habib Mahmud.
Kuncinya, menurut Habib Mahmud, adalah istiqomah dan ikhlas, benar-benar ikhlas dalam mensyiarkan dan membela agama Allah SWT. Menurutnya, dakwah seperti ini pula yang dianjurkan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz (Daarul Mushtofa). Habib Umar bin Hafidz ini merupakan salah satu tokoh yang sering menjadi rujukan Habib Mahmud dan pernah beberapa kali mampir ke Majelis Al-Mubarak. Beberapa Tahun yang lalu, Habib Umar berkunjung ke Daarul Musthofa dan mendapatkan banyak pelajaran dari Habib Umar bin Hafidz dan alhamdulillah beliau termasuk yang sering mendoakan agar dakwah di Sulawesi Selatan khususnya Makassar semakin berkembang luas dan semarak.
Menurut Habib Mahmud, metode di Sulawesi Selatan belum seperti di Jawa yang sudah berlangsung dengan berbagai macam cara. “Kalau di jawa habaib dan ulama melimpah, tapi disini jumlahnya sangat sedikit. Tidak banyak orang tertarik untuk terjun dakwah kesini, padahal Habib Umar bin Hafidz sudah memerintahkan muridnya agar terjun ke Sulawesi Selatan. Kita harus masuk ke kampung-kampung, karena kita berdakwah prioritasnya ke orang yang tidak paham. Jadi Program Habib Umar bin Hafidz yang terjun ke medan-medan berat, mudah-mudahan diikuti oleh anak muridnya. Anak muridnya harus menyebar kemana-mana, jangan pilah-pilih medan dakwah,” ujarnya.
Kamis, 22 Juli 2010
Habib Mahmud bin Umar Al-Hamid
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Minta alamat lengkapnya bisa ngak yaa? Saya mau ke Makasssar
Posting Komentar