Kamis, 22 Juli 2010

Mengagungkan Bukan Mengkultuskan

MEMULIAKAN DAN MENGAGUNGKAN RASULULLAH SAW Ketika kita mengucapkan sebutan sayyidina untuk memuliakan Rasulullah SAW, Ketika kita membaca qasidah sholawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad , Ketika kita menghadiri pembacaan Maulid Nabi saw dan berdiri mahallul qiyam kesemuanya itu dianggap mengkultuskan nabi muhammad saw!! (Jangan-jangan ketika kita mengidolakan Nabi Muhammad saw dan merindukan beliau saw kita dapat anggapan mengkultuskan nabi juga? ) :P
MEMULIAKAN DAN MENGAGUNGKAN ULAMA SHOLIHIN
Ketika kita memajang foto ulama kita di rumah dan ketika kita mencium tangan ulama sholihin serta ketika menziarahi para ulama-ulama sholihin yg telah mendahului kita maka kesemuanya itu dianggap lagi oleh kaum wahabiyyun dengan tuduhan mengkultuskan ulama.

Sebenarnya apa itu KULTUS sih???????? (Kuliah Tujuh ratus menit kah? Bukan!)
Kultus adalah menuhankan, tentunya itu adalah untuk Isa as yg dituhankan oleh Nasrani, dan Uzair yg dituhankan Yahudi, atau yg disembah sebagai tuhan selain Allah, Namun mereka menjatuhkan istilah itu pada aswaja karena memuliakan Rasul saw dan memuliakan Ulama, tentunya itu bukan pada tempatnya,

Sifat penentangan dan penuduhan dan kebencian atas orang orang yg mengagungkan ulama, adalah sifat warisan Iblis, sebagaimana Iblis adalah ahlussujud, beribu tahun ia tak menyekutukan Allah swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, padahal jika Iblis disuruh sujud pada Allah maka ia pasti taat pada Allah swt,

namun Iblis tak mau memuliakan orang yg mulia, ia tak mau sujud pada makhluk, ia tak merasa sama dengan Adam as bahkan lebih mulia, ia tak mau memandang bahwa Adam as ini walau dicipta dari tanah namun ia dimuliakan Allah swt, Dan Adam as dimuliakan Allah dengan ilmu yg melebihi Iblis dan para malaikat, sebagaimana firman Nya swt : “Dan Allah mengajari Adam akan nama nama (nama nama ciptaan Nya swt) kesemuanya, lalu Allah menunjukkan itu semua kepada para malaikat dan berkata : Kabarkan pada Ku nama nama ini semua?, mereka (malaikat) menjawab : Maha suci engkau, kami tak memiliki ilmu kecuali yg Kau ajarkan, sungguh Engkau Maha Mengetahui dan Maha Menghakimi, maka Allah swt berkata pada Adam (as) : Wahai Adam, kabarkan pada mereka (para malaikat) tentang nama nama itu…dst “ (QS Al Baqarah 30-33).

Demikianlah sifat Iblis, dan sifat ini terwariskan dan tertitiskan pada wahabi, mereka menentang memuliakan Rasul saw dan ulama, padahal para sahabat sangat mengagungkan Rasul saw, mereka berebutan air bekas wudhu Rasulullah saw dan mengusapkannya kewajah dan tangannya (Shahih Bukhari), mereka juga berebutan Rambut Rasulullah saw (Shahih Bukhari) dan banyak lagi tentang pengagungan para sahabat pada Nabi saw.

Iblis tak diam, ia terus mencari orang orang yg akan dititisi sifat sifatnya sebagaimana ketika datang seseorang dari Najd yg tidak sopan pada nabi saw dan ketika Nabi saw membagi bagi kepada sebagian dari mereka maka orang itu berkata : "Bertakwalah pada Allah wahai Muhammad!", (maksudnya adalah : kau harus adil dalam pembagian ini!), maka Rasul saw menjawab dg marah : "siapa yg taat pada Allah kalau aku bermaksiat pada Allah..?!", lalu orang itu hampir dibunuh, lalu Rasul saw melarangnya, dan Rasul saw berkata : "akan keluar dari keturunan orang ini orang orang yg membaca Alqur'an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh dari agama bagaikan panah menjauh dari busurnya, mereka memusuhi orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum 'Aad". (Shahih Bukhari)

Inilah yg diwanti wanti oleh Rasul saw, sifat iblis yg tak menghormati para nabi, muncul pada orang Najdi itu, yg kemudian Rasul saw berkata dari keturunan orang itu akan munculnya wahabi ini, mereka memerangi orang muslim, dan mereka tak memerangi orang yg menyembah berhala,

Orang wahabi terus memerangi orang muslim, yg sholat, puasa, zakat, haji dll, mereka dianggap musyrik hanya karena memajang foto orang shalih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya, atau berziarah kubur yg itu jelas jelas sunnah, namun dikatakan Musyrik,

Sepanjang adanya foto orang shalih di ummat ini yg memajangnya adakah yg menganggapnya tuhan?, lalu ada apa dengan penuduhan musyrik ini?, Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula pada ka'bah, bukankah kabah itu batu?, kenapa sujud padanya?, Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluk?, dalam peristiwa ini menurut versi pemikiran wahabi, maka yg tauhidnya suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yg tak mau sujud pada makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyrik, karena sujud pada makhluk.

Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap :
Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051) Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052).

Mereka tak mau memuliakan Rasul saw, duianggapnya Rasul saw sama saja dg mereka, bisa salah, mesti ditegur, dan tak beradab pada Rasul saw, padahal Allah swt telah berfirman : "wahai orang orang yg beriman, jangan kalian mengeraskan suara dihadapan Nabi saw sebagaimana kalian saling mengeraskan suara satu sama lain, akan jatuh (terhapus) pahala kalian tanpa kalian sadari"(Qs Alhujurat 2).

jangankan menyalahkan, bahkan mengeraskan suarapun sampai sedemikian kerasnya ancaman Allah swt. Rasul saw bersabda : "Aku tak takut kemusyrikan menimpa kalian, yg kutakutkan adalah keluasan dunia yg menimpa kalian (sebagaimana Saudi Arabia dan Negara wahabi lainnya) (Shahih Bukhari).

Jelaslah sudah bahwa Rasul saw telah menjawab seluruh fitnah mereka, bahwa Rasul saw tak merisaukan syirik akan menimpa ummatnya, hanya Iblis saja yg tak rela muslimin memuliakan ulama, Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan siapapun selain Allah swt, namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.

Semoga bermanfaat.

Dikutip dari situs Majelis Rasulullah SAW dengan perubahan seperlunya. (www.luqman.co.cc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar