Kepada Ahl Bayt Nabi, umat Islam diwajibkan untuk mencintainya, menghormatinya dan mengikutinya.
A. Terminologi
Istilah yang dipakai adalah a) Ahl al-Bayt, b) Al al-Nabi, c) Al Bayt al-Nabi d) `Itrat al-Nabi.
Semuanya berarti keluarga Nabi, Rumah tangga Nabi, atau keturunan Nabi
Yang termasuk dalam Ahl Bait sangat variatif, dari yang terbatas hingga sangat luas. Berikut makna yang termaktub :
a.. `Ali, Fatima, Hasan, and Husayn, dan keturunannya.
b. Istri-istri [mereka boleh menerima zakat, Hajar dalam Fath al-Bari (3:277) dari Ibn Battal]:
1. Khadija bint Khuwaylid. melahirkan : al-Qasim, `Abd Allah, Zaynab, Fatima al-Zahra’, Ruqoyya, & Umm Kulthum.
2. Sawda bint Zam`a
3. `A’isha bint al-Siddiq
4. Hafsa bint `Umar
5. Zaynab bint Khuzayma
6. Umm Salama, Hind bint Umayya
7. Zaynab bint Jahsh
8. Juwayriyya bint al-Harith
9. Safiyya bint Huyayy
10. Umm Habiba bint Abi Sufyan
11. Maymuna bint al-Harith
12. Marya al-Qibtiyya, melahirkan Ibrahim.
c. Banu Hashim dan Banu al-Muttalib. [Sebagian besar ulama salaf 'Alawiyyin bahwa mereka tidak boleh meneima zakat, berdasarkan nash-nash yang menguatkan]
Bahkan dalam makna paling luas adalah umat Muhammad (menurut Syekh Nawawi)
Nampaknya makna pertama paling kuat dan paling dekat, sedang makna kedua dan ketiga dalam makna yang lebih luas.
B. Ayat/hadis Tath-hir (Kesucian Ahl Bait)
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. 33:33)
Umm Salama menyatakan ayat ini diturunkan ketika Rasul melingkupi ke dalam pakaiannya `Ali, Fatima, al-Hasan, dan al-Husayn, dan mengatakan:
“Ya Allah! Mereka adalah Ahlul Bait, Sehingga jauhkan kekotoran dari mereka dan bersihkan mereka sebersih-bersihnya .”
(Ahmad dalam Musnad melalui 6 rantai, JugaTirmidhi dengan beberapa rantai dia menyatakan hasan sahih, al-Hakim, and Tabarani). Riwayat ini sering disebut hadis tentang jubah / Riwayat al-Kisa’.
Allah mengatakan, “Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait .”(33:33)
Dia mengatakan, “isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.” (33:6)
Zayd ibn Arqam menyatakan bahwa Nabi mengatakan, “Saya nyatakan demi Allah ! Ahlul Baitku!” tiga kali. kami menanyakan kepada Zayd Siapa Ahl ,
dia mengatakan “Keluarga Ali “, dan katanya, “keluarga ‘Ali bin Abi Thalib, Keluarga Ja’far bin Abu Talib, keluarga Aqil bin Abu Thalib dan keluarga al-’Abbas.” (Muslim.)
C. Ayat/Hadis Mubahalah
Arti dari kata “Mubahalah” ialah masing-masing pihak di antara orang yang berbeda pendapat mendo’a kepada Allah dengan sungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan la’nat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad saw.
Muslim, Tirmidhi (hasan sahih gharib), al-Hakim, dan lainnya menyatakan bahwa ketika Allah menurunkan ayat :
“… maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta . (QS. 3:61)
Sa`d ibn Abi Waqqas mengatakan: Rasul saw memanggil `Ali, Fatima, Hasan, dan Husayn,
dan berkata : “Ya Allah! Inilah familiku” (allahumma ha’ula’u ahli)
D. Hadis Tsaqalain (Dua pusaka)
“Saya tinggalkan kepadamudua pusaka : Kitab Allah dan Ahl Bait Nabi” (Muslim, Tirmidhi, dan Ahmad melalui banyak rantai). Dalam beberapa riwayat: “..Ktab Allah dan (orang yang dalam) mantelku (itrah): keduanya tidak akan terpisah sehingga mereka datang kepadaku pada hari pembalasan. …”
Ahmad dalam Musnad dan Muslim dalam Sahih-nya, meriwayatkan dari Zayd ibn Arqam, jugaal-Hakim, Ibn Hibban, al-Darimi, al-Bazzar, dan al-Tabarani:
Rasulullah berdiri dan berkata kepada kami di suatu tempat yang dikenal sebagai Khum, antara Mekah dan Madinah. Beliau berdoa kepada Allah dan memperingatkan kami untuk selalu mengingat Allah, kemudian beliau berkata, “Wahai manusia, saya adalah manusia biasa dan waktu ini adalah dekat ketika Tuhan akan datang kepadaku dan akan menanyakanku. Peganglah! Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka. Pertama, Kitab Allah, yang didalamnya berisi petunjuk dan cahaya … dan Ahl Baitku. Aku ingatkan kepadamu Ahl Bait Nabi! Aku ingatkan kepadamu Ahl Bait Nabi! Aku ingatkan kepadamu Ahl Bait Nabi!
Huswayn ibn Sabra menanyakan Zayd, “Siapa Ahl Bait Nabi, ya Zayd? Tidakkah istr-istri beliau di antara ahl bait ?” Zaid menjawab, “Istri-istri adalah ahl baitnya, tetapi, Ahl bait (di sini) adalah mereka yang zakat dilarang baginya sesudah Nabi”. Huswain berkata, “Siapa mereka?” Dia menjawab” “keluarga’Ali, Keluarga Ja’far bin Abu Talib, keluarga Aqil bin Abu Tali dan keluarga al-’Abbas. Zakat haram bagi mereka”
Versi Tirmidhi ( hadith hasan gharib) dinyatakan bahwa Zayd ibn Arqam berkata: Rasul berkata, ” Aku tinggalkan kepadamu yang jika kamu berpegang kuat kepadanya, kamu tidak pernah akan sesat sesudahku. yang satu lebih besar dari yang lain, yaitu Kitab Allah, tali yang memanjang dari bumi ke langit, dan ‘itrahku (Ahl bait). Keduanya tidak akan pernah berpisah hingga mereka datang kepadaku di hari pembalasan. Maka ikuti bagaimana kamu berbuat bersama mereka sesudahku”
E. Shalawat Kepada Keluarga Nabi
Kita diperintahkan untuk menyerukan shalawat kepada Ahl bayt Nabi. Ketika shahabat bertanya kepada Nabi bagaimana mereka seharusnyabershalawat, Nabi menjawab :
“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad, istrinya dan keluarganya, sebagaimana engkau sampaikan shalawat kepada Ibrahim. Dan berilah barakah kepada Muhammad, istri dan keluarganya, sebagaimana engkau berikan kepada Ibrahim. Sesungguhnya, engkau Maha terpuji dan Maha Agung”(Bukhari dengan 2 rantai, Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibn Majah, and Malik)
Bahkan di dalam shalat kita disunahkan (menurut Imam Syafi’i bahkan wajib) untuk membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya di waktu tahiyat:
Allahumma shali ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad….
F. Ayat/Hadis Fa’i dan Khums
Allah memberikan kepada Ahl bait hak fa’i dan khums, dimana dinyatakan :
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim…” (59:7)
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang 613, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim,….” (8:41)
dari Hasan ibn `Ali, Umm Kulthum saudara `Ali, dan lainnya: “Sadaqa haram bagi keluarga Muhammad.” Bukhari dalam bab zakat, Ahmad melalui 5 sanad dan al-Darimi dalam Sunan…
G. Keutamaan dan keharusan mencintai Ahl Bait
Abu Ya`la dari Abu Hurayra, Nabibersabda : “Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik kepada keluargaku sesudahku “.
al-Haythami dalam Majma` al-zawa’id (6:40), dan dikatakan : “Abu Ya`la merawikan dan semua
rawi terpercaya.”
Ibn Abbas menyatakan dari Rasulullah : “Allah mebagi menusia menjadi duakelompok, dan Dia menjadikan saya dalam kelompok terbaik. Allah berfirman ttg. “Golongan kanan” dan “golongan kiri”. Saya berada di golongan kanan dan saya yang terbaik dalam golongan kanan. Kemudian Dia membagi kedua golongan menjadi tiga. Dia berfirman, ” Golongan kanan dan golongan kiri dangolongan yang mendahului (sabiquna sabiqu)” (56:9). Saya di antara yang mendahului dan saya yang terbaik dari yang mendahului. Kemudian Dia membagi ke dalam tiga suku dan Dia memasukkan aku dalam suku terbaik. Dia berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dariseorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”(49:13). Saya yang paling bertaqwa dan paling mulia dalampandangan Allah. Kemudian Dia membagi suku-suku dan memasukkan akudalam keluarga terbaik. Dia berfirman, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. 33:33) (Hadith at-Tabarani dan al-Bayhaqi.)
Nabi bersabda ttg Keutamaan Ali kw. & Al-Abbas ra:
“Siapa yang menjadikan aku pemimpin, Ali adalah pemimpinnya. Ya Allah, dukunglah orang yang mendukungnya dan lawanlah orang yang melawannya ” (Ibn Hanbal.)
“Hanya orang beriman yang mencintainya (Ali) dan hanya orang munafik yang membencinya” (Muslim.)
Dia mengatakan kepada al-Abbas,”Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, iman tidak akan masuk ke dalam dada seseorang hingga dia mencintai Allah dan Rasulnya. Barangsiapa merugikan pamanku berarti telah merugikanku. Paman seseorang adalah seperti ayahnya” (At-Tirmidhi dan Ibn Majah.)
Dia juga mengatakan kepada al-Abbas, “Masukkan Ali dengan anakmu, pamanku”. Kemudian dia mengumpulkan mereka dan menutupi mereka dengan jubahnya, dan berkata, “Ini pamanku ayah dari keduanya dan inilah ahl baitku, maka jagalah mereka dari neraka sebagaimana aku menjaga
mereka”. Malaikat di pintu dan tembok berkata, “Amien!Amien!” (Al-Baihaqi)
Ttg. mencintai Hasan & Husein ra.
Rasul biasa memegang tangan Usama ibn Zayd dan al-Hasan, kemudian berkata, “Cintailah mereka, Ya Allah, karena aku mencintai mereka” (al-Bukhari)
Abu Bakr berkata, ” Hormati Muhammad dengan mencintai ahl baitnya”. Dia juga berkata,”Demi yang jiwaku di tangan-Nya, yang dekat dengan Rasul Allah adalah yang lebih dekat kepadaku daripada keluarga sendiri, ” (Bukhari,dalam dua riwayat)
“Allah mencintai orang yang mencintai Hasan “(At- Tirmidhi.)
Juga dikatakan, “
‘Uqba ibn al-Harith mengatakan, “Saya lihat Bakr meletakkan al-hasan kepundaknya dan mengatakan,”Demi ayahku, dia mirip Rasul! Dia tidak miripAli!” Ali tertawa.
Ttg. keluarga Rasul yang lain
Rasul mengatakan pada Umm Salama, “jangan menyakitiku dengan menyakiti ;Aisyah”.(Al-Bukhari.)
Diriwayatkan bahwa ‘Abdullah ibn Hasan ibn Husayn sedih, “Saya datang ke ‘Umar ibn ‘Abdu’l-’Aziz ketika saya perlu sesuatu dan dia berkata,” Jika kamu mempunyai keperluan, kemudian datang kepadaku atau menulis untukku. Saya malu sebelum ‘Allah melihatmu di pintuku’” (Meski dia khalifah, dia malu )
Ibn Umar melihat Muhammad ibn Usama ibn Zayd dan berkata Dia berkata,”itu adalah Muhammad ibn Usama”, Ibn Umar membungkukkan kepalanya dan memegang tanah dan berkata, “Jika Rasulullah melihat dia dia akan mencintainya”
Ketika ‘Umar ibn al-Khattab memberi anaknya, Abdullah 3000, dan Usama ibn Zayd 3500, Abdullah bertanya, “Mengapa dia diberi lebih? Demi Allah, dia tidak berperang melebihi saya.” Dia menjawab,”Karena Zayd lebih dekat kepada Rasulullah dibanding ayahmu, dan Usama lebih dekat dibanding kepadanya dibanding kamu, sehingga aku lebih menyukai kecintaan Nabi dibanding kecintaan saya”
Abu Bakr dan’Umar biasa mengunjungi Umm Ayman, bekas budak Nabi, Mereka mengatakan : “Rasulullah biasa mengunjunginya”
Ketika Halima as-Sa’diyya datang kepada Nabi, dia mengulurkan jubahnya kepadanya dan melayani apasaja yang dibutuhkannya. Sesudah Rasul wafat dia datang ke Abu Bakr dan Umar, dan mereka melakukan hal yang sama.
Khulasah
Jadi, mencintai Ahl Bait adalah merupakan salah perwujudan dari mencintai Rasulullah saw. Mencintai ahl bait Nabi dengan demikian merupakan salah satu dari ajaran pokok ajaran Islam….
Sebagai bukti kecintaan kita hendaklah kita :
- mencintai dan menghormati mereka
- bersalawat untuk mereka
- mengikuti ajarannya
- membela mereka
Jika aku dicintai, maka keluargaku yang aku cintai juga seharusnya dicintai” [Sahih al-Tirmithi]
“Bagi kalian, keluargaku adalah seperti perahu Nuh dan siapa yang menaikinya, dia akan selalu diselamatkan, dan siapa yang tinggal akan terbunuh” [Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal]
Mencintai Ahl Bayt Nabi saw, adalah WAJIB berdasarkan nash Al-Qur’an dan Al-Hadist. Karena sesungguhnya kemuliaan mereka hanyalah karena darah mereka tersambung kepada Rasulullah saw. Kita harus menghormati mereka karena kita menghormati Rasulullah saw. Akan tetapi bagaimanakah cara yang benar dalam mencintai Ahl Bayt Nabi saw?…….Silahkan baca “Himbauan Aqidah Al-’Alawiyyin”
sumber : http://alawiy.wordpress.com
Senin, 26 Juli 2010
Mencintai Ahl Bait Nabi saw.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar